banner 728x250

Berau Dorong Ekowisata Lewat Temu Wicara dan Mini Expo

TANJUNG REDEB, INFOBATIWAKKAL.ID – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar Temu Wicara dan Mini Expo Ekowisata di Tanjung Redeb, Rabu (25/6/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Peran Komunitas dan Pelaku Wisata dalam Menjaga Alam untuk Masa Depan.”

Acara ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara komunitas lokal, pelaku wisata, dan pemangku kepentingan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Berau.

banner 325x300

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Disbudpar Berau, Samsiah Nawir, mengatakan potensi alam dan budaya Berau menjadi kekuatan utama dalam mengembangkan konsep ekowisata.

“Berau memiliki bentang alam yang istimewa, mulai dari gugusan karang, pantai penyu, hutan hujan tropis, hingga danau air cermin. Semua itu berpadu dengan budaya dan kearifan lokal yang menjadi daya tarik tersendiri,” kata Samsiah dalam sambutannya.

Menurut dia, karakteristik lingkungan yang sensitif menuntut adanya pengelolaan pariwisata yang bertanggung jawab. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah pengembangan ekowisata dengan prinsip konservasi dan pemberdayaan masyarakat.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, Mini Expo Ekowisata turut digelar dan menampilkan berbagai paket wisata unggulan serta produk UMKM dari desa wisata. Sebanyak 18 pelaku usaha turut ambil bagian, dengan tambahan hiburan serta permainan bertema kekayaan alam Berau.

Kegiatan juga dirangkai dengan Pamelian Session Trip yang akan dilaksanakan pada 26–28 Juni 2025. Sebanyak delapan biro perjalanan wisata dan satu investor dijadwalkan mengunjungi sejumlah destinasi ekowisata di Berau.

Mewakili Bupati Berau, Asisten III Setda Berau, Maulidiyah, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa Pemkab Berau berkomitmen membangun sektor pariwisata berbasis kearifan lokal.

“Saat ini Berau telah memiliki 18 desa wisata dan 225 destinasi. Terdiri dari 159 destinasi alam, 39 budaya, dan 27 buatan. Semuanya perlu dikelola dengan baik agar tetap memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pengelolaan lingkungan di kawasan wisata, terutama dalam penanganan sampah. Menurutnya, pengadaan tempat pengelolaan sampah (TPS) dan pemakaian perlengkapan ramah lingkungan harus menjadi perhatian bersama.

“Kita boleh memanfaatkan alam sebagai wahana wisata, tapi jangan lupa menjaga ekosistemnya. Ekowisata harus menjadi sektor andalan Berau ke depan—alamnya terjaga, budayanya lestari, dan masyarakatnya sejahtera,” tegasnya.(mal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *