NUSANTARA, INFOBATIWAKKAL.ID – Di tengah percepatan pembangunan fisik Ibu Kota Nusantara (IKN), muncul inisiatif baru dari masyarakat yang telah lebih dulu tinggal dan beradaptasi di wilayah ini. Salah satu inisiatif tersebut adalah komunitas #HealingdiIKN atau “Healing di IKN”, yang menjadi ruang bersama untuk relaksasi, pengembangan diri, dan mempererat hubungan sosial di kota baru.
Komunitas ini digagas oleh Adinda Alya Salsabila dan Arif Ridwan Mas, dua Aparatur Sipil Negara (ASN) Otorita IKN yang telah menetap di IKN sejak Maret 2025. Mereka berhasil menggerakkan masyarakat untuk membangun ruang sosial yang mendukung produktivitas dan rasa memiliki terhadap kota yang sedang berkembang ini.
“Sebagai bagian dari generasi awal ASN di IKN, saya merasa penting untuk memiliki rasa memiliki terhadap kota ini,” ujar Adinda kepada Kompas.com, Selasa (27/5/2025). “Komunitas ini hadir dari kebutuhan bersama untuk tetap berkembang, terutama di luar konteks pekerjaan. Kami ingin IKN tidak hanya menjadi tempat kerja, tetapi juga ruang hidup yang sehat dan nyaman.”
Sejak didirikan pada 19 April 2025, komunitas ini telah menggelar berbagai kegiatan inspiratif, seperti workshop membuat makrame, membatik bersama pengrajin lokal, hingga mendaki Gunung Parung. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana relaksasi, tetapi juga membangun hubungan sosial lintas profesi dan latar belakang.
Dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati pada 22 Mei, komunitas ini bekerja sama dengan Kedeputian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN serta kelompok tani lokal. Mereka mengadakan kegiatan bertajuk “Healing di IKN: Belajar dari Alam”, yang mengajak masyarakat untuk merasakan pengalaman bertani dan berkebun di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku.
Lahan pertanian yang menjadi lokasi kegiatan tersebut merupakan bagian dari Zona Pertanian dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) IKN. Zona ini dirancang untuk mendukung ketahanan pangan lokal dan menjaga fungsi ekologis, yang menjadi dasar keberlanjutan pembangunan di IKN.
Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN, Setia Lenggono, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan tersebut. “Wisata edukasi ‘Healing di IKN’ sangat positif. Kami berharap para ASN menyadari pentingnya mengubah gaya hidup untuk mendukung visi IKN sebagai kota berkelanjutan,” katanya. “Kegiatan ini juga menjadi langkah awal untuk memperkenalkan konsep urban farming yang akan diterapkan di hunian rusun ASN di IKN dalam waktu dekat.”
Komunitas “Healing di IKN” berencana terus mengadakan kegiatan yang melibatkan berbagai kelompok masyarakat di IKN. “Kami ingin menciptakan ruang-ruang sosial yang inklusif dan memberdayakan,” ujar Arif Ridwan Mas. “Dengan begitu, komunitas ini bisa menjadi fondasi penting dalam membentuk ekosistem sosial yang seimbang di tengah pembangunan fisik IKN.” Seiring waktu, inisiatif-inisiatif seperti “Healing di IKN” diharapkan dapat memperkuat koneksi antarwarga dan membantu menciptakan IKN sebagai kota yang tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga sehat secara sosial dan lingkungan.(nov)