PULAU DERAWAN, INFOBATIWAKKAL.ID – Setelah bertahun-tahun menghadapi ancaman abrasi, Pulau Derawan akhirnya mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Masalah yang sempat tertunda selama tiga periode kepemimpinan bupati kini mulai memasuki tahap realisasi.
“Kami sudah mengupayakan berbagai cara untuk menanggulangi abrasi. Tahun ini, kami telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bahkan sudah sampai pada tahap kajian publik untuk menentukan langkah terbaik,” kata Kepala Kampung Pulau Derawan, Indra Mahardika, Selasa (24/6/2025).
Ia menjelaskan, tim konsultan dari PUPR akan segera turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan lokasi. “Kami juga akan menentukan penempatan material penahan abrasi sesuai kebutuhan,” ujar Indra.
Proyek ini diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp20 hingga Rp25 miliar, tergantung panjang dan luas wilayah terdampak. Estimasi awal menunjukkan area yang akan ditangani mencakup jarak 50 hingga 200 meter dari bibir pantai.
“Proses lelang sudah dimulai, dan kami berharap pelaksanaan proyek ini segera dilakukan. Fokus utama tidak hanya menyelamatkan garis pantai, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi wisatawan,” ungkapnya.
Pulau Derawan dikenal sebagai destinasi wisata unggulan Kabupaten Berau dengan keindahan alam bawah lautnya. Namun, ancaman abrasi yang berkepanjangan tidak hanya merusak garis pantai, tetapi juga mengurangi daya tarik wisatawan.
“Pariwisata adalah aset utama kami. Jika pantai ini rusak, dampaknya sangat besar bagi ekonomi lokal. Oleh karena itu, kami sangat mendukung langkah pemerintah ini,” tambah Indra.
Ia berharap proyek ini dapat memberikan perlindungan jangka panjang bagi ekosistem dan masyarakat lokal. “Kami sudah menyiapkan semuanya. Tinggal menunggu eksekusi dari pihak terkait. Semoga tidak ada hambatan berarti agar proyek ini segera selesai,” tutupnya.(mal)