banner 728x250

Relokasi Rutan Tanjung Redeb: Solusi Overkapasitas, Kepulauan Jadi Pilihan?

TANJUNG REDEB, INFOBATIWAKKAL.COM – Wacana pemindahan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II Tanjung Redeb ke lokasi baru, termasuk daerah kepulauan, terus menjadi pembahasan. Gagasan ini muncul saat kunjungan Wakil Bupati Berau, Gamalis, ke rutan yang kini menghadapi masalah kelebihan kapasitas.

“Permasalahan overkapasitas di rutan ini sudah kami diskusikan bersama pihak rutan. Kondisi saat ini memang memprihatinkan. Kita akan mencari solusi terbaik secara kolaboratif,” ujar Gamalis, baru-baru ini.

banner 325x300

Gamalis mencontohkan model serupa yang diterapkan di Sulawesi Selatan, di mana rutan Narkotika Sungguminasa dibangun di pulau terpencil. Selain menjadi tempat penahanan, rutan itu juga difungsikan sebagai pusat rehabilitasi. Kabupaten Berau disebut memiliki sejumlah lokasi kepulauan yang dapat direkomendasikan untuk model serupa.

Saat ini, Rutan Tanjung Redeb menampung 604 warga binaan pemasyarakatan (WBP), jauh melampaui kapasitas maksimal sekitar 200 orang. Artinya, jumlah penghuni sudah mencapai tiga kali lipat dari kapasitas ideal.

“Penambahan bangunan di lokasi saat ini tampaknya sulit dilakukan karena lahan yang sempit. Kita akan kaji kebutuhan luas lahan untuk memastikan kapasitas mencukupi di lokasi baru,” kata Gamalis.

Selain permasalahan jumlah WBP, lokasi rutan yang berada di tengah kota dianggap tidak lagi representatif. Rutan idealnya berada di pinggiran kota atau lokasi terpencil untuk mendukung suasana yang tenang dan aman.

Plt Kepala Rutan Kelas II Tanjung Redeb, Effendi, turut mendukung wacana relokasi ini. Menurutnya, lokasi rutan seharusnya jauh dari permukiman warga untuk menjaga ketenangan. Ia juga mengusulkan agar pemerintah daerah memfasilitasi relokasi dengan mekanisme tukar guling atau ruslah.

“Jika ada lahan baru, kami bisa merancang ulang kapasitas, fasilitas, hingga lokasi dengan lebih ideal. Bahkan, tidak menutup kemungkinan status rutan ini dapat ditingkatkan menjadi lapas,” jelas Effendi.

Relokasi ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi overkapasitas dan memberikan fasilitas yang lebih layak bagi WBP.(Jul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *