TANJUNG REDEB, INFOBATIWAKKAL.ID – Sengketa lahan yang menimpa sejumlah sekolah di Kabupaten Berau masih menjadi persoalan serius. Meski begitu, Dinas Pendidikan (Disdik) Berau memastikan bahwa proses belajar mengajar tidak boleh terhenti akibat permasalahan tersebut.
“Kami tidak ingin proses belajar terganggu, meski ada masalah sengketa. Tugas utama kami adalah memastikan pembelajaran tetap berlangsung,” ujar Kepala Disdik Berau, Mardiatul Idalisah, saat ditemui belum lama ini.
Mardiatul menjelaskan, meski ada kendala seperti akses sekolah yang terganggu karena lahan digembok, pihak sekolah mencari solusi agar siswa tetap bisa belajar. Koordinasi juga dilakukan dengan camat dan kepala kampung untuk menjaga keamanan di lingkungan sekolah.
“Soal legalitas lahan bukan wewenang kami. Namun, kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani masalah ini,” tambahnya.
Ia juga menyoroti kabar bahwa pihak penggugat telah mengantongi sertifikat lahan. Menurut Mardiatul, setiap klaim harus dibuktikan melalui proses hukum. Sebelumnya, gugatan serupa pernah ditolak oleh pengadilan.
Permasalahan serupa juga terjadi di beberapa sekolah, termasuk SDN 01 Pulau Derawan dan SDN 01 Biduk-Biduk. Disdik Berau telah menindaklanjuti masalah tersebut dengan bersurat ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mendapatkan kejelasan status lahan.
“Kami langsung mengambil langkah begitu menerima laporan. Saat ini, masalah ini akan dibahas lebih lanjut dalam rapat koordinasi bersama pihak-pihak terkait,” katanya.
Meskipun tidak ada pemblokiran di SDN 01 Pulau Derawan, Mardiatul mengungkapkan bahwa sengketa lahan tetap menghambat pengembangan sekolah. Program pembangunan ruang kelas baru (RKB) menjadi terhenti akibat persoalan ini.
“Yang terpenting, hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan tidak boleh terganggu. Pendidikan adalah hak dasar yang dijamin konstitusi. Saya berharap masalah ini bisa segera diselesaikan,” tutupnya.
